Minggu, 26 April 2020

Punya Usaha? Yok Kelola Dengan Baik

Akhir tahun 2019 saya mendapatkan kesempatan untuk mengisi sebuah acara UMKM di Gunung Kidul. Saya sangat bangga karena diberikan kesempatan untuk bertemu dan sharing ilmu bersama pengusaha UMKM di daerah tersebut. Meskipun sudah tidak lagi muda dari segi usia, namun mereka memiliki semangat yang sangat tinggi untuk belajar dan berinovasi. Namun ada 1 hal yang membuat saya terkejut, meskipun mereka sudah menjalani bisnis selama lebih dari 1 tahun tetapi mereka tidak memiliki pencatatan keuangan usaha dengan baik. Alasannya apa? Mereka tidak tahu dan mengaku sulit memisahkan antara uang usaha dan uang pribadi. Hahahaha, oke baiklah.


Lantas bagaimana dengan usaha anda?

Nah bagi yang baru memulai usaha, mungkin untuk memisahkan uang pribadi dan uang usaha cukup sulit dilakukan. Ini terbukti dari contoh diatas. Meskipun usaha milik anda saat ini masih termasuk dalam skala kecil sebenarnya bukanlah menjadi sebuah alasan yang sulit untuk mengatur keuangan tersebut. Mungkin yang perlu dipahami adalah bila antara uang pribadi dengan uang usaha tercampur, bagaimana cara tahu bahwa usaha anda menguntungkan maupun maju, atau malah jalan di tempat?

Oke saya beri contohnya ya. Pada pertemuan tersebut, ada seorang ibu (saya lupa namanya, pardon me hehehehe) yang merupakan seorang pengusaha keripik ubi. Usaha ini dijalankan sudah hampir 2 tahun. Tapi saya sangat kaget ketika ia menyebutkan bahwa ia hampir tidak merasakan laba dari usahanya pada setiap akhir bulan. Ia sudah melakukan promosi dan pengefektifan pada sumber daya manusianya. Namun ternyata ini tidak lain karena ibu ini mencampur antara urusan pribadi dengan urusan usahanya. Dengan kata lain, uang usaha adalah uang pribadi. Mendengar cerita tersebut membuat saya semakin paham bahwa belum semua pengusaha menyadari akan pentingnya pemisahan keuangan.

Inilah kunci dari masalah yang dihadapinya, yakni tidak disiplin dalam memisahkan uang pribadi dan uang usahanya. Wajar saja bila Ia merasa tak menikmati laba dari usahanya tersebut. But wait saya bukannya menyalahkan ibu ini ya, karena pada kasus ini beliau belum paham mengenai pemisahan keuangan.

Apa yang harus kita lakukan setelah kita tahu bahwa kita harus melakukan pemisahan keuangan?

1. Membuat rekening yang berbeda

Mengapa harus membuat rekening yang berbeda? Supaya kita bisa menempatkan uang pribadi kita di rekening tabungan dan terpisah dengan rekening untuk usaha. Pemisahan rekening bisa dilakukan di bank yang berbeda atau juga di bank yang sama (produk bank yang berbeda).
Dengan demikian, kita bisa benar-benar dapat melihat arus kas uang usaha kita sekaligus kondisi keuangan pribadi kita. Sehingga kita dapat mengetahui dengan pasti apakah usaha Anda telah untung atau sebaliknya.


2. Buatlah budget secara rutin dan berkala

Budget atau anggaran yang berarti suatu perkiraan dan perhitungan (KBBI Daring). Realita penggunaan anggaran dalam perusahaan adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan sebagai upaya mengestemasikan keuangan perusahaan.

Budgeting merupakan salah satu hal paling penting dalam mengatur keuangan usaha. Dengan menyusun anggaran, kita dapat membuat estimasi untuk membantu membatasi pengeluaran sesuai dengan angka yang ditetapkan. Kapan sebaiknya kita melakukan budgeting? Setiap bulan. Hal ini dikarenakan kondisi dan kebutuhan setiap bulan yang berbeda.

3. Tinjau dengan baik antara pemasukan dan pengeluaran

Tinjau semua biaya pemasukan dan pengeluaran di satu tempat, besar ataupun kecil ya. Hal ini penting untuk dilakukan. Namanya juga bisnis. Ada saatnya kita untung besar dan juga agak rugi.

4. Buat pembukuan secara baik dan teratur ya

Hal ini sebenarnya mudah dilakukan. Gak perlu yang ribet. Terutama bagi kita yang punya bisnis dalam skala kecil. Lakukan pencatatan pembukuan sesegera mungkin setelah melakukan pengeluaran. Dan berikan waktu maksimal dalam pembayaran tagihan ya. Biar gak lupa atau gak hilang. Hahahaha...

5. Buatlah evaluasi secara rutin

Secara rutin? Lebih baik setiap minggu. Supaya kita tahu pergerakan modal usaha kita dan seberapa besar keuntungan yang kita peroleh. Catat dengan baik dan rapi semuanya itu ya.


6. Analisa kondisi keuangan dengan cermat.

Rutinlah untuk melakukan analisa keuangan secara berkala. Kita bisa melakukan ini setiap periode tertentu. Bisa 1, 3, atau 6 bulan sekali. Cermati piutang dan utang anda jika memang ada. Hasil penjualan, profit, juga perlu dianalisis dengan baik.

7.  Alokasikan profit atau keuntungan dengan tepat.

Dan yang ketujuh adalah mengalokasikan keuntungan atau profit usaha kita dengan benar. Banyak yang bertanya apakah ada formulasi yang tepat untuk mengalokasikan usaha kita? Dari artikel penelitian sebelumnya saya belum mendapati formulasi nya. Karena kondisi setiap usaha jelas berbeda. Keputusan yang bisa diambil tentunya adalah apakah akan digunakan untuk investasi dalam bentuk saham atau aset lainnya, atau untuk menambah modal usaha anda. 




Meskipun dalam menjalani bisnis terlihat mudah, namun bersiaplah karena banyak hal yang pastinya akan kita alami, terutama ketika tidak hati-hati dalam hal keuangan. Jangan biarkan bisnis yang kita miliki menjadi rugi karena pengelolaan uang yang buruk ya.

Semoga beberapa catatan atau tips diatas bermanfaat bagi anda yang ingin atau sedang berbisnis ya. Jangan lupa like dan comment ya. Hahahahaa. Semangat and have a blessed day!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA APA DENGAN THR? (Sebuah Filosofi Sistem Manajemen Kinerja)

Hi, lama banget laman blog ini sepi hahahaha. Oke, kali ini saya coba ramaikan lagi ya. Sama seperti yang sedang ramai dibicarakan diluar sa...